Label

Hadirnya Gavin Dalam Hidup Saya

Tulisan pertama di blog pribadi ini..
Saya mestinya menulis hal sederhana ini tiga tahun yang lalu saat janin itu tumbuh di dalam rahim.
Ketika saya mulai merasakan mual, malas atau mungkin yang sering diistilahkan dengan morning sick.

Janin itu tumbuh dengan sehat. Tumbuh dengan segala kebahagiaan dan ketakutan seperti yang mungkin dialami sebagian ibu muda.
Ketakutan melihat hal-hal yang sedikit "berbeda", ketakutan melanggar perintah orang tua tentang berbagai hal yang menurut mereka tabu.
Perlahan namun pasti ketakutan itu hilang ketika setiap bulan hasil USG menunjukkan bahwa janin di rahim saya sehat, tangan nya mulai melambai, kakinya aktif menendang. subhanallah. Beginikah rasanya hamil?

Satu hal yang tak pernah saya lupakan adalah sebuah perjalanan panjang menjelang kelahiran "garuda" dalam hidup saya & suami.
Tuntutan pekerjaan memaksa saya untuk lembur hingga jam 4 pagi.
Kondisi perut yang makin besar, kelelahan luar biasa menyebabkan demam tinggi dan saya terpaksa menginap 5 hari di sebuah RS di Wonogiri, Jawa Tengah.
Perjalanan Pacitan-Wonogiri ditempuh lewat tengah malam demi menyelamatkan dua nyawa (saya & calon bayi).

Sepulang dari RS, dokter menyarankan agar saya melakukan caesar mengingat kondisi yang belum betul-betul fit dari sakit.
Keputusan itupun saya ambil setelah berembug dengan keluarga.
Akhirnya RS Aisyah di Ponorogo menjadi pilihan saya untuk melakukan caesar.
Pengalaman kedua kalinya masuk ruang operasi membuat saya sedikit "siap".
Dan hingga hari ini saya tidak pernah bisa lupa bagaimana suami & almarhumah ibu menemani saya selama empat hari di RS.
Menjalankan puasa dengan kondisi seadanya karena jauh dari keluarga yang lain yang berada di Pacitan, menjalankan sahur & buka puasa di RS ternyata bukan hal mudah untuk mereka.

Saya masih ingat sakitnya bekas jahitan disaat efek infus mulai menghilang.
Saya masih ingat bagaimana sulitnya sekedar untuk memutar badan ke kiri & ke kanan di atas ranjang dengan jahitan yang masih belum kering.
Saya masih ingat ketika melihat gavin tertidur pulas di ruang laktasi.
Saya mengingat semuanya.
Rasa sakit itu hilang sudah ketika saya melihat garuda kecil tertidur diantara bayi-bayi yang lain.
Inilah akhir dari rasa sakit setelah operasi dan menjadi awal sebuah perjalanan menuju keistimewaan hidup bersama suami & garuda kecilku, GAVIN ADYUTA DARMAWAN.

Semoga Allah SWT selalu memberi kesehatan agar saya bisa mendampingi & mendidik si kecil hingga dia dewasa & bisa mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar